Dimana yang membanggakan adalah Pot keramik buatan pengerajin asal Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Lampung Selatan (Lamsel) dikirim hingga ke pasar Jambi, untuk kebutuhan taman hias didaerah tersebut.
Dikatakan Mulyana (32) tahun seorang pengerajin keramik, bahwa kramik produksi Erri Art pengerajin keramik grabah tempatnya bekerja. Sekarang harganya paling mahal Rp 400 ribu untuk guci ukuran besar sementara harga pasarannya Rp 70 ribu untuk ukuran sedang, sedangkan paling murah Rp 20 ribu untuk jenis celengan dan piring.
"Dalam satu hari kawan kawan mampu membuat 50 guci, proses pembuatan guci terbilang cepat kalau cuaca sedang bagus, maka bisa hanya dalam waktu tiga hari guci sudah bisa dibakar dan dilakukan finising, tetapi kalau cuaca kurang bersahabat bisa memakan waktu sampai satu minggu atau lebih," katanya Rabu (4/3).
Karyawan yang bekerja bersamanya sekarang sebanyak 8 orang, biasanya pas sedang rame bisa sekitar 12 karyawan, para penegrajinnya kebanyakan berasal dari Desa Pleret Jawa Barat yang memang sudah terkenal dengan kerajinan gerabahnya.
Ditambahkan pengerajin yang telah tiga tahun mengeluti usahanya ini, bahwa proses yang paling penting dalam pembuatan keramik ada pada proses pembutan adonan bahan keramik dan proses pembakaran, karna dua proses itulah yang paling mempengaruhi kwalitas.
" Soal pemasaran memang terbilang cukup sulit, kebanyakan guci kita dijual berdasarkan permintaan toko langganan, serta para pengepul yang ada di sekitaran Natar, sekarang yang sulit pemasarannya pesanan dari luar daerahkan tidak selalu ada, kita bisa buat banyak tapi jualnya yang kita masih butuh bantuan pemerintah," paparnya (Tri).
Keterangan gambar : proses pembuatan kerajinan gerabah Di pusat pengerajin, Erri Art pengerajin keramik grabah Di Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Lampung Selatan.
Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu
