Menurut Hendri (45) Tahun, warga yang sejak lahir telah tinggal di Desa Rulung Helok dirinya diceritakan oleh kakeknya bahwa Buaya Putih tersebut sering muncul pada saat air disungai mengalami banjir,
" Kata kakek saya ketika Buaya putih itu muncul berarti sungai akan banjir, hampir pasti kalau buaya putih itu menampakkan diri kepada warga maka itu pertanda kalau sungai akan mengalami banjir, selain itu kita disini juga percaya bahwa buaya tersebut menjaga agar ikan-ikan disungai tetap banyak, makanya ikan disungai way sekampung tidak pernah habis walau diambil setiap hari," katanya Rabu (11/2).
Warga yang tinggal dipinggiran sungai way sekampung tersebut, menurut silsilahnya telah mendiami kawasan yang sekarang masuk dalam wilayah Desa Rulung Helok, selama 12(Dua Belas) keturunan.
Masih kata dia bahwa sepasang Buaya putih tersebut adalah jelmaan dua pengawal pribadi tuan kuasa yang ditugaskan menjaga keturunannya.
" Buaya tersebut berukuran sebesar pohon kelapa dan yang satunya tidak punya ekor, kata bapak saya, intinya kita mah percaya bahwa sungai itu ( Way Sekampung)
Memang ada penunggunya," tambahnya.
Dirinya juga. Mengaku belum pernah melihat sendiri buaya tersebut tetapi dirinya berpendapat tidak ada salahnya percaya dengan mahluk halus," karna mahluk halus itu memang ada selain kita hanya saja kita tidak bisa melihatnya. Prihal kebenaran cerita tersebut memang masih menjadi mitos masyarakat Lampung," ujarnya.
Keterangan gambar : bendungan sungai Way sekampung yang menurut legenda masyarakat sekitar di jaga sepasang buaya putih, terletak Di Desa Rulung Helok Natar Lamsel (Tri).
Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu
